1.
Makna Bepikir Kritis
Berfikir kritis adalah kemampuan berfikir yang kompleks dengan menggunakan proses analisis dan evaluasi terhadap suatu informasi yang diterima maupun dalam menyelesaikan permasalahan, atau arti berfikir kritis ialah berfikir untuk mencari kebenaran terhadap informasi yang diterima atau dalam menyelesaikan masalah, cara berfikir kritis yaitu secara tenang, jangan emosi, dahulukan logika, pahami permasalahan, lakukan analisis, dan evaluasi hasilnya, barulah ambil keputusan atau tindakan.
Sedangkan Makna berpikir kritis (dalam konteks agama islam) adalah sikap juga tindakan seseorang yang senantiasa berusaha memahami ayat-ayat Allah SWT dari berbagai sumber lalu kemudian menganalisa dan merenungi kandungan ayat-ayat tersebut yang diikuti dengan tindakan nyata dan sikap positif dalam perilaku sehari-hari.
2. Manfaat Berpikir Kritis
Berangkat dari definisi diatas, sikap dan tindakan yang mencerminkan berpikir kritis terhadap ayat-ayat Allah swt (informasi Ilahi) adalah berusaha memahaminya dari berbagai sumber, menganalisis, dan merenungi kandungannya, kemudian menindaklanjuti dengan sikap dan tindakan positif. Berikut adalah 9 manfaat berpikir kritis dalam Islam
1.
Dapat menangkap makna
dan hikmah di balik semua ciptaan Allah swt.
2.
Dapat mengoptimalkan
pemanfaatan alam untuk kepentingan umat manusia.
3. Dapat mengambil
inspirasi dari semua ciptaan Allah swt dalam mengembangkan IPTEKS.
4.
Menemukan jawaban dari
misteri penciptaan alam (melalui penelitian).
5.
Mengantisipasi
terjadinya bahaya, dengan memahami gejala dan fenomena alam.
6. Semakin bersyukur
kepada Allah swt atas anugerah akan dan fasilitas lain, baik yang berada di
dalam tubuh kita maupun yang ada di alam semesta.
7.
Semakin termotivasi
untuk menjadi orang visioner.
8.
Semakin bertambah
keyakinan tentang adanya hari pembalasan.
9. Semakin bersemangat
dalam mengumpulkan bekal yntuk kehidupan akhirat, dengan meningkatkan amal
salih dan menekan/meninggalkan kemaksiatan.
3. Ayat Al Quran Tentang Berpikir Kritis
Q.S.
Ali 'Imran/3:190-191
(190) إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
(191)رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya :
190. Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan
Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka
peliharalah Kami dari siksa neraka.
a) Hukum Tajwid Surat Ai Imran Ayat 190-191
Lafal
|
Hukum Tajwid
|
إِنَّ
|
Gunnah (Di baca dengung dua harakat hurufnya yaitu nun dan mim yang
bertasdid)
|
فِيْ
|
Mad Thabi’I karena ya mati sebelumnya berharakat kasrah (Di baca
panjang dua harakat hurufnya alif, wawu dan ya)
|
خَلْقِ السَّمَاوَاتِ
|
Alif Lam Syamsiyah
karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah yaitu س
hurufnya ada 14 yaitu ط ث ص ر ت ض
ذ ن د س ظ ز ش ل
|
وَالْأَرْضِ
|
Alif Lam Qomariyah
karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf qomariyah yaitu ا hurufnya ada 14 yaitu ب و خ ف ع ق غ ح ج ك ي م ه ا
|
وَاخْتِلَافِ
|
Hames yaitu
berhembusnya nafas karena lemahnya tekanan makhraj (Dibaca dengan
menghembuskan nafas yang keluar hurufnya ada 10 ف ح ث ه ش خ ص س ك ت
|
وَاخْتِلَافِ
|
Mad Thabi’I karena
alif sebelumnya berharakat fathah (Di baca panjang dua harakat
hurufnya alif, wawu dan ya)
|
وَالنَّهَارِ |
* Alif Lam
Syamsiyah karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah yaitu س
hurufnya ada 14 yaitu ط ث ص ر ت ض
ذ ن د س ظ ز ش ل
* Gunnah (Di baca dengung dua harakat hurufnya yaitu nun dan mim yang
bertasdid)
|
آيَاتٍ لِأُولِي |
Idghom Bila Gunnah karena tanwin bertemu dengan huruf Idghom Bila
Gunnah yaitu ل (Di baca lebur kedalam
huruf lam hurufnya ada dua yaitu ل ر)
|
الْأَلْبَابِ
|
Qolqolah Qubra (Dibaca memantul besar karena huruf qolqolah wakaf di
akhir kalimat hurufnya ada lima yaitu ب ج د ط ق
|
الَّذِينَ
|
Mad Thabi’I karena ya mati sebelumnya berharakat kasrah (Di baca
panjang dua harakat hurufnya alif, wawu dan ya)
|
يَذْكُرُونَ اللَّهَ
|
Mad Thabi’I karena wawu mati sebelumnya berharakat dhomah (Di baca
panjang dua harakat hurufnya alif, wawu dan ya)
|
يَذْكُرُونَ اللَّهَ
|
Lafadz Jalalah Tafhim karena sebelum lafadz Jalalah berharakat Fathah
(Dibaca tebal)
|
قِيَامًا وَقُعُودًا
|
Mad Thabi’I karena alif sebelumnya berharakat fathah (Di baca panjang
dua harakat hurufnya alif, wawu dan ya)
|
قِيَامًا وَقُعُودًا
|
Idghom Bi Gunnah dibaca gunnah karena tanwin bertemu dengan huruf
Idghom Bila Gunnah yaituو (Di baca lebur
kedalam huruf wawu disertai gunnah dua harakat hurufnya ada empat yaitu ي ن م و)
|
وَقُعُودًا وَعَلَىٰ
|
Idghom Bi Gunnah dibaca gunnah karena tanwin bertemu dengan huruf
Idghom Bila Gunnah yaituو (Di baca lebur
kedalam huruf wawu disertai gunnah dua harakat hurufnya ada empat yaitu ي ن م و
|
جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ
|
Idzhar Syafawi yaitu mim mati bertemu selain mim dan ba (Di baca jelas
tanpa dengung)
|
مَا خَلَقْتَ
|
Qolqolah Sugra (Dibaca memantul kecil karena huruf qolqolah sukun (mati)
di tengah kalimat hurufnya ada lima yaitu ب ج د ط ق
|
b)
Tafsir Surat Ali Imran Ayat 190
Ayat ini merupakan
bantahan bagi kaum Yahudi yang mengklaim kefakiran Allah (Innallaha ta’ala
faqirun wa nahnu aghniyaa). Maka melalui ayat kauniyah ini, Allah menunjukkan
betapa Maha Kaya-Nya Allah, sedangkan hamba-Nya justru sangat membutuhkan-Nya.
Hanya Allah lah yang mampu menciptakan alam semesta dan segala isinya sekaligus
mengatur segala urusan makhluk di dalamnya. Namun hal ini tidak dapat dipahami
kecuali hanya orang-orang berakal sempurna dan logika yang sehat, yang disebut
sebagai ulul albab.
Ulu dalam bahasa
Arab berarti ِAshab yaitu pemilik. Sedangkan albab adalah bentuk jamak dari
al-lubb yang berarti inti segala sesuatu. Dalam Al-Qur’an, kata ini disebutkan
sebanyak 16 kali dan selalu merujuk pada arti orang yang berakal.
Syekh Muhammad Sayyid
Thanthowi dalam Tafsir Al-Wasith menyebutkan bahwa ulul albab adalah mereka
yang memiliki akal jernih dan logika yang benar. Imam Al-Zamakhsyari dalam
Al-Kasyaf menyebutkan bahwa ulul albab adalah orang-orang yang membuka akal dan
pikirannya untuk melihat, menyimpulkan, dan mengambil ibrah dalam setiap
keajaiban ciptaan-ciptaan Allah. Imam Abu Bakar Al-Jazairi menambahkan
pengertian ulul albab sebagai orang-orang yang mengetahui sesuatu (ciptaan
Allah) dan memahami bukti-bukti yang menyertainya.
Penciptaan langit
dan bumi yang telah sempurna berikut segala macam atributnya berupa
planet-planet, galaksi, laut yang membentang, perkebunan, pepohonan, serta
adanya pergantian siang dan malam, merupakan bukti jelas keesaan, keagungan,
dan kekuasaan Allah bagi para Ulul Albab.
Surat
Ali Imran ayat 190 ini menjelaskan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi serta
silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi
ulul albab. Yakni orang-orang yang berakal. Orang-orang yang mau berpikir.
Orang-orang yang mau memperhatikan alam. Orang-orang yang kritis.
“Al
Quran mengarahkan hati dan pandangan manusia secara berulang-ulang dan intens
untuk memperhatikan kitab yang terbuka (alam) ini, yang tidak pernah berhenti
halaman-halamannya berbolak-balik,” kata Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zilalil Quran. “Maka dalam setiap halamannya tampaklah ayat yang
mengesankan dan mengkonsentrasikan dalam fitrah yang sehat perasaan terhadap
kebenaran dan desain alam ini.”
Ibnu
Katsir menjelaskan, surat Ali Imran ayat 190 ini memotivasi untuk memperhatikan
ketinggian langit dan keluasan bumi, tata letak dan semua yang ada padanya
mulai gunung hingga lautan. Mulai padang pasir hingga hutan. Mulai hewan hingga
tumbuhan dan pepohonan. Juga bintang-bintang.
“Renungkanlah
alam, langit dan bumi. Langit yang melindungimu dan bumi yang terhampar tempat
kamu hidup,” kata Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar. “Pergunakanlah pikiranmu dan tiliklah pergantian
antara siang dan malam. Semuanya itu penuh dengan ayat-ayat, tanda-tanda
kebesaran Allah.”
Ulul
albab menurut
Ibnu Katsir adalah orang yang memiliki akal sempurna lagi memiliki kecerdasan.
Sedangkan menurut Sayyid Qutb, ulul albab adalah orang-orang yang memiliki
pemikiran dan pemahaman yang benar.
Orang
yang memahami bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam
merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah, mereka itulah ulul albab. Sedangkan orang-orang bodoh, meskipun ia
melihat langit dan bumi serta melihat pergantian siang dan malam setiap hari,
mereka tidak sampai pada kebenaran itu. Meskipun secara akademis dikenal
pandai. Karena itulah, Amr bin Hisyam yang oleh kaumnya diberi gelar Abul Hakam,
dalam Islam diberi gelar Abu Jahal.
c)
Tafsir Surat Ali Imran Ayat 191
Siapakah ulul albab yang
disebutkan dalam Surat Ali Imran ayat 190? Ayat 191 ini menjelaskannya. Bahwa
ulul albab adalah orang yang banyak berdzikir dan bertafakkur. Ia berdzikir
dalam segala kondisi baik saat berdiri, duduk ataupun berbaring. Ia juga
mentafakkuri (memikirkan) penciptaan alam ini hingga sampai pada kesimpulan
bahwa Allah menciptakan alam tidak ada yang sia-sia. Maka ia pun berdoa kepada
Allah, memohon perlindungan dari siksa neraka.
“Di sini bertemulah dua hal
yang tidak terpisahkan yakni dzikir dan pikir,” kata Buya Hamka dalam Tafsir
Al Azhar. “Mereka tidak pernah terputus dari berdzikir mengingat-Nya dalam
semua keadaan mereka,” tulis Ibnu Katsir saat menafsirkan Surat Ali Imran ayat
191. “Lisan, hati dan jiwa mereka semuanya selalu mengingat Allah Subhanahu wa
Ta’ala.”
“Wayatafakkaruuna fii khalqis
samaawaati wal ardl” menurut Ibnu Katsir
maknanya adalah, mereka memahami semua hikmah yang terkandung di dalamnya yang
menunjukkan kepada kebesaran Penciptanya, kekuasaan-Nya, pengetahuan-Nya,
pilihan-Nya dan rahmat-Nya.
Maka Hasan Al Basri mengatakan,
“berpikir selama sesaat lebih baik daripada berdiri shalat
semalam.” Umar bin Abdul Aziz mengatakan, “Berbicara untuk berdzikir
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah baik dan berpikir tentang nikmat-nikmat
Allah lebih utama daripada ibadah.”
Sayyid Qutb menjelaskan, memikirkan
kekuasaan Allah dalam penciptaan makhluk ini merupakan ibadah kepada Allah dan
juga bentuk dzikir kepada-Nya. Dan ayat-ayat Allah di alam semesta ini tidak
menampakkan hakikatnya yang mengesankan kecuali kepada hati yang selalu
berdzikir dan beribadah.
Hasil yang kemudian diperoleh
dari tafakkur ini, adalah suasana berhubungan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sehingga ia pun berdoa:
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ
فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari
siksa neraka.
“Ucapan doa ini adalah lanjutan
perasaan sesudah dzikir dan pikir, yaitu tawakkal dan ridha, menyerah dan
mengakui kelemahan diri,” kata Buya Hamka.
d)
Kandungan Surat Ali Imran Ayat 190-191
1.
Penciptaan
langit dan bumi serta pergantian malam dan siang merupakan tanda kekuasaan
Allah.
2.
Tanda
kekuasaan Allah di alam semesta ini hanya diketahui oleh ulul albab.
3.
Ulul
albab adalah orang yang berdzikir dan berpikir. Ia selalu ingat kepada Allah
dalam segala kondisi dan ia juga mempergunakan akalnya untuk memikirkan
penciptaan alam semesta.
4.
Tafakkur
atau berpikir yang benar akan mengantarkan pada kesimpulan bahwa Allah
menciptakan sesuatu tidak ada yang sia-sia. Semuanya benar, semuanya
bermanfaat.
5.
Tafakkur
atau berpikir yang benar juga melahirkan kedekatan kepada Allah dan
memperbanyak doa kepada-Nya.
Soal Latihan Materi Berpikir Kritis dalam Islam
1. Apa makna berpikir kritis dalam Islam?
2. Sebutkan 3 manfaaat berpikir kritis dalam Islam yang langsung bisa dirasakan manfaat nya dalam kehidupan sehari-hari?
3. خَلَقْتَ apa hukum tajwid bacaan tersebut dan jelaskan secara detail!
4. Surat Ali Imran ayat 190 merupakan bantahan bagi kaum Yahudi yang mengklaim kefakiran Allah yang diambil dari ayat (Innallaha ta’ala faqirun wa nahnu aghniyaa), sebutkan surat dan ayat!
5. Dijelaskan bahwa di dalam Al Qur'an terdapat 16 kata Ulul Albab Sebutkan lah lima ayat yang mengnadung kata tersebut!
6. Sebutkanlah lima tanda kebesaran Allah SWT yang ada pada pergantian siang dan malam!
7. Pilihlah satu binatang dan Carilah 5 tanda kebesaran Allah SWT yang ada pada binatang tersebut!
8. Sebutkanlah 5 nikmat-nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada manusia!
9. Tafakurilah hikmah dibalik Allah SWT menurukan virus Corona, sebutkanlah 5 Hikmahnya!
10. Pilihlah satu ayat Al Qur'an, tafakuri ayat tersebut dan sebutkan 5 hikmah yang terkandung dalam ayat tersebut!
Soal Latihan Materi Berpikir Kritis dalam Islam
1. Apa makna berpikir kritis dalam Islam?
2. Sebutkan 3 manfaaat berpikir kritis dalam Islam yang langsung bisa dirasakan manfaat nya dalam kehidupan sehari-hari?
3. خَلَقْتَ apa hukum tajwid bacaan tersebut dan jelaskan secara detail!
4. Surat Ali Imran ayat 190 merupakan bantahan bagi kaum Yahudi yang mengklaim kefakiran Allah yang diambil dari ayat (Innallaha ta’ala faqirun wa nahnu aghniyaa), sebutkan surat dan ayat!
5. Dijelaskan bahwa di dalam Al Qur'an terdapat 16 kata Ulul Albab Sebutkan lah lima ayat yang mengnadung kata tersebut!
6. Sebutkanlah lima tanda kebesaran Allah SWT yang ada pada pergantian siang dan malam!
7. Pilihlah satu binatang dan Carilah 5 tanda kebesaran Allah SWT yang ada pada binatang tersebut!
8. Sebutkanlah 5 nikmat-nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada manusia!
9. Tafakurilah hikmah dibalik Allah SWT menurukan virus Corona, sebutkanlah 5 Hikmahnya!
10. Pilihlah satu ayat Al Qur'an, tafakuri ayat tersebut dan sebutkan 5 hikmah yang terkandung dalam ayat tersebut!
Silahkan dipahami dan dijawab soal latihan diatas di link Google Form berikut
⧭https://forms.gle/LJS PAI BAB Berpikir Kritisi Dalam Islam⧭
🔻Apabila ada hal yang kurang dimengerti bisa ditanyakan di kolom komentar🔻